Dalam transaksi pembelian atau penjualan barang, nota adalah bukti suatu transaksi pembelian atau penjualan barang. Nota terbagi menjadi dua, yakni nota debit dan nota kredit.
Nota Debit merupakan sebuah dokumen yang menjadi bukti terjadinya pengurangan utang usaha karena adanya pengembalian barang dagangan atau penurunan harga yang dibuat pembeli. Secara sederhana nota debit digunakan untuk mendebit/mengurangi.
Lembar nota debit biasanya dibuat minimal dua rangkap, yang terdiri dari lembar asli untuk diberikan pembeli kepada penjual bersamaan dengan pengembalian barang yang dibelim, dan lembar lainnya disimpan pembeli sebagai bukti pencatatan.
Nota Kredit adalah sebuah dokumen yang membuktikan terjadinya pengurangan piutang usaha karena adanya pengembalian barang dagangan akibat adanya penurunan harga yang disebabkan karena adanya kerusakan/ketidaksesuaian kualitas barang yang dikirim dengan yang dipesan.
Nota kredit dibuat dan ditandatangani penjual dan berguna bagi penjual untuk mengurangi piutang usaha yang akan ditagihkan kepada pembeli. Sama halnya seperti nota debit, nota kredit juga dibuat minimal dua rangkap. Lembar pertama berupa dokumen asli untuk diberikan kepada pembeli, sementara lembar lainnya disimpan penjual.
Kesimpulannya, nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur pembelian) yang dibuat oleh pihak pembelian. Sedangkan, nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual (retur penjualan) yang dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual dikembalikan oleh pembeli.
Adapun dalam administrasi perpajakan, nota debit dan nota kredit ini berfungsi ketika terjadi pembatalan faktur pajak. Jadi, nota debit dan nota kredit adalah bukti transaksi keuangan yang menjadi dasar dari pembatalan faktur pajak.
Nota Debit dan Nota Kredit Perpajakan
Dalam konteks perpajakan itu sendiri, terdapat dua hal yang berhubungan dengan nota debit dan nota kredit, yakni:
1. Saat adanya revisi/penurunan nominal harga penjualan
Pada saat merevisi atau menurunkan nominal harga penjualan dalam invoice karena adanya pembatalan, ketidaksesuaian barang, atau alasan lainnya yang sudah disepakati antara pembeli dan penjual, maka pembeli akan menerbitkan nota debit dan penjual menerbitkan nota kredit. Selanjutnya penjual perlu menerbitkan faktur pajak pengganti atau faktur pajak batal (disesuaikan dengan kasus yang dihadapi).
2. Terjadinya retur pembelian atau adanya pengembalian barang
Adapun saat terjadinya proses retur pembelian, maka pembeli harus menerbitkan nota debit dan retur pembelian kepada penjual. Setelahnya, penjual menerbitkan nota kredit.
Komponen Nota Debit dan Nota Kredit
Dokumen nota debit dan nota kredit pada dasarnya tidak memiliki format yang pasti. Namun walau begitu tentu terdapat beberapa informasi yang perlu dicantumkan dalam sebuah nota, baik nota debit maupun nota kredit sebagai berikut:
Komponen dalam Nota Debit, antara lain:
- Nama pembeli.
- Nama penjual.
- Nomor nota kredit.
- Keterangan jumlah barang yang didebitkan.
- Jenis barang yang didebitkan.
- Harga barang per unit.
- Total harga barang yang didebitkan.
- Tanggal pembuatan nota debit.
- Nama dan tanda tangan pembeli.
Komponen dalam Nota Kredit, antara lain:
- Nama penjual.
- Nama pembeli.
- Nomor nota kredit.
- Tanggal pembuatan nota kredit.
- Keterangan jumlah barang yang dikreditkan
- Jenis barang yang dikreditkan.
- Harga barang per unit.
- Total harga barang yang dikreditkan.
- Nama dan tanda tangan penjual.
Dengan komponen yang lengkap tersebut, akan menghasilkan sebuah informasi yang utuh yang penting untuk penjual maupun pembeli.
Demikian artikel mengenai Penyebab Status Faktur Pajak Pengganti Reject dan Cara Mengatasinya. Semoga informasi yang dimuat dalam artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
